susu sapi segar

Penciptaan alam semesta dengan segala isinya termasuk manusia tentunya telah disiapkan oleh Allah sang Khalik. Manusia diciptakan sebagai salah satu makhluk mamalia yang menyusui, telah dipersiapkan dengan ASI sebagai makanan pertama yang sangat cocok dengan pencernaan manusia.

Bagaimanapun ASI hanya terbatas untuk anak dan paling tidak anak hanya dapat menikmati ASI sampai umur 2 tahun. Oleh sebab itu tak boleh kita hanya terpaku pada ASI semata karena siapapun berhak untuk minum susu, mulai dari anak, remaja, orang tua, kakek dan nenek.

Bagaimana pula kalau seorang ibu tidak bisa memproduksi susu ? Atau bagaimana kalau seorang ibu menderita suatu penyakit sehingga tidak bisa memberikan ASI untuk bayi yang dilahirkannya ? Tentu ada alternatif lain dalam memecahkan masalah bagaimana pengganti ASI yang paling cocok untuk anak.

Kita tak boleh melupakan apa yang telah difirmankan Allah SWT  “Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benat terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya (Q- An-Nahl 66)”.

Demikian pula dalam surah lainnya  “Dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan juga pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari-nya kamu makan (Q-Al-mu’minun 21)”.

Susu sapi merupakan susu yang paling banyak dikonsumsi manusia dan komposisinya yang paling mendekati ASI, sehingga mau tak mau susu sapi tetap penting sebagai salah satu sumber protein hewani dalam rangka meningkatkan kecerdasan anak bangsa.

Memang susu dihasilkan oleh induk hewan dengan tujuan utamanya adalah untuk memberikan makanan bagi anak yang baru dilahirkannya sampai umur tertentu. Tetapi kalau kita simak apa yang sesungguhnya dihasilkan oleh seekor sapi dewasa maka ada kelebihan produksi susu yang akan terbuang percuma kalau tidak dimanfaatkan manusia.

Sebagai contoh seekor sapi dewasa dapat memproduksi susu sebanyak 2100 liter per periode laktasi, sementara pedet (anak sapi) hanya membutuhkan susu sebanyak 1000 liter susu untuk pertumbuhannya, dengan demikian ada kelebihan produksi sekitar 1100 liter yang boleh dimanfaatkan oleh manusia.

Belum kalau dibandingkan dengan produksi sapi perah yang sudah didomestikasi seperti dari breed ayrshire, holdstein (FH), guernsey, jersey dan brown swiss dengan produksi susu dapat mencapai 6000 – 8000 liter/ periode laktasi.

Pada tanggal 1 Juni yang lalu ditetapkan sebagai hari susu nusantara oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian melakukan berbagai kegiatan dalam rangka sosialisasi dan peningkatan konsumsi susu segar dan swasembada susu sapi secara nasional.

Saat ini produksi susu dalam negeri baru mencapai 30% dari kebutuhan konsumsi nasional, selebihnya diimport dari luar negeri. Produksi susu nasional baru mencapai 1,2 juta liter/hari berasal dari kurang lebih 400.000 ekor sapi perah.

Jumlah produksi ini masih jauh dari harapan dengan jumlah permintaan susu sebesar 4 – 4,5 juta liter/ hari. Produksi susu tersebut terutama berasal dari industri persusuan yang berlokasi di Jawa Barat sebesar 450 ton/ tahun, Jawa Tengah sebesar 110 ton/tahun dan Jawa Timur sebesar 510 ton/ tahun. Sedangkan nilai import masih sangat tinggi yaitu mencapai 173.080 ton/ tahun.

Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia masih rendah yaitu berada diperingkat 112 dari 147 negara. Kita semua tentu berharap terjadi peningkatan kualitas pada tahun-tahun berikutnya bukannya merosok ke peringkat yang lebih bawah lagi.

Hal ini bagaimanapun ada hubungannya dengan konsumsi protein hewani terutama susu dan daging masyarakat yang masih rendah yaitu hanya sebesar 3,7 dan 9,1 kg/ kapita/ tahun.

Kita bisa bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dengan konsumsi susu mencapai 24,4 kg/ kepala/ tahun, Singapura 50 kg/ kepala/ tahun, Thailand 21 kg/ kepala/ tahun, Filipina 21 kg/ kepala/ tahun, malah Jepang mencapai 42,8 kg/ kepala/ tahun melebihi dari konsumsi susu dunia sebesar 40 kg/ kepala/ tahun (suara Antara on line, 2009).

Komposisi Susu Sapi Segar

Susu sapi merupakan susu yang paling banyak di konsumsi manusia. Kalau melihat perbandingan komposisi dari susu sapi dan ASI maka komposisinya hampir sama. Jadi berturut-turut untuk susu sapi dan ASI adalah kalori 66 dan 72 (kkal); protein 3,2 dan 1,1 (g); lemak 3,7 dan 4,2 (g); laktosa 4,6 dan 7,0 (g), zat besi 0,1 dan 0,05 (mg); kalsium 120 dan 25 (mg); vitamin A 100 dan 250 (IU).

Perbedaan yang menyolok yaitu pada laktosa, kalsium dan vitamin A. Tetapi karena susu sapi dapat dibuat melalui standarisasi maka dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contoh susu bagi orang tua yang membutuhkan kalsium tinggi dengan tujuan pencegahan osteoporosis dapat dibuat dengan fortifikasi kalsium, demikian juga untuk anak yang membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang.

Bagi orang tua yang melakukan diet untuk mengurangi konsumsi lemak dapat meminum susu rendah lemak (low fat milk). Yang penting diingat adalah bagaimana melakukan pengolahan sehingga tidak merusak komposisi dan struktur kimia susu sehingga daya cernanya tetap mendekati 100% dan tetap dapat dikategorikan sebagai susu yang bersih dan sehat seperti yang dikehendaki pemanfaatannya oleh Sang Pencipta Alam Semesta.

Manfaat Minum Susu Segar

Ada lebih dari 100.000 jenis molekul yang berbeda yang ditemukan dalam susu, yang pada intinya terdiri dari air, karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Dari penelitian Hjartaker seorang peneliti Norwegia menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi susu 3 gelas susu atau lebih sehari sejak masih anak-anak sampai dewasa maka ternyata mengurangi resiko kanker payudara pada usia 34-39 tahun.

Demikian juga Elwood, seorang peneliti dari Universitas Ulster Irlandia menyatakan bahwa mengkonsumsi susu dapat menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung bagi pria. Demikian pula resiko hipertensi dua kali lebih tinggi pada pria yang tidak meminum susu dari pada yang mengkonsumsi susu.

Hal ini karena susu banyak mengandung potasium (kalium) yang cukup tinggi yang berfungi menjaga elastisitas pembuluh darah saat tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Demikian pula susu mengandung protein tingkat tinggi yang hanya ada dalam susu yaitu kasein yang dapat menetralisir dan mengikat racun dan logam berat.

Tidak heran bila terjadi keracunan akibat logam berat atau zat kimia maka dianjurkan untuk minum susu, atau bila sering berkontak dengan zat kimia atau logam berat maka sebaiknya secara teratur sebaiknya minum susu, khususnya susu segar. Dalam serum susu (whey) terdapat alfa-laktalbumin, beta-laktoglobulin dan laktoferin yang berfungsi mencegah kanker.

Demikian pula dalam susu terdapat berbagai macam komponen lainnya seperti yodium, seng dan lesitin yang meningkatkan efisiensi kerja otak besar; besi, tembaga dan vitamin A untuk kecantikan kulit, magnesium untuk menyehatkan otot jantung (mencegah kelelahan); seng untuk menyembuhkan luka cepat; kalsium untuk kekuatan, mencegah patah tulang, pertumbuhan tulang, dan mencegah osteoporosis.

Susu sapi segar juga mengandung cukup banyak vitamin B2 yang meningkatkan ketajaman penglihatan. Dalam susu juga mengandung hormon melatonin yang dapat membuat manusia tidur nyenyak sehingga sel tubuh benar-benar istirahat untuk membantu dalam proses recovery sel.

Hal yang sebenarnya hanya karena ketakutan semata adalah adanya lemak jenuh dalam susu sebanyak 60 – 65 %, tetapi hal ini tak perlu dijadikan alasan untuk tidak minum susu karena persentase lemak dalam susu hanya kurang lebih 3%, itupun sebenarnya lemaknya 1/3 (sepertiga) atau kurang lebih 35% dari asam lemak yang dikandungnya adalah merupakan lemak monounsaturated fatty acid (MUFA), merupakan lemak zaitun yang justru sangat baik bagi kesehatan jantung.

Manfaat susu dapat dilihat dari dua segi yaitu

(1) manfaat biologis yang memiliki nilai tinggi karena kandungan gizi dalam susu dan asam aminonya lengkap. Laktosa merupakan salah satu karbohidrat dalam susu yang berfungsi sebagai sumber tenaga dan membantu penyerapan mineral kalsium dan fosfor untuk membantu dalam pembentukan tulang.

Kalsium menetralisis asam dalam mulut sehingga tidak memicu kerusakan gigi. Susu merupakan sumber asam lemak yang mengandung Conjungated Linoleic Acid (CLA), asam butirat dan spingomielin yang bersifat mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Protein dalam susu dapat membantu pertahanan substansi tubuh, yaitu enzim, hormon dan antibodi. Lemak susu menghasilkan energi serta vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak susu dan merupakan sumber Vitamin B1, B2, B6 dan B12 yang dapat menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta mengandung mineral-mineral.

(2) Manfaat Ekonomis, yaitu karena selain dapat diminum sebagai susu segar setelah dilakukan pasteurisasi, juga dapat digunakan sebagai bahan baku produk-produk olahan susu seperti susu fermentasi (yogurt dan kefir), es krim, permen, dodol susu, keju, mentega, dan kerupuk susu (Susilorini dan Sawitri, 2006).

Jadi tak mungkin Allah SWT memberi kita minuman dari hewan ternak yaitu dari jenis mamalia yang dinyatakan-Nya bersih kalau mendatangkan kemudaratan bagi manusia. Saya sangat yakin bahwa minum susu segar sangat bermanfaat bagi kesehatan, apalagi selama ini sudah banyak sekali kajian tentang manfaat minum susu segar.

ASI memang adalah minuman terbaik untuk bayi manusia, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa yang perlu minum susu bukan cuma bayi, dan susu ternak diperuntukkan untuk semua umur mulai dari bayi, anak, remaja, orang dewasa dan orang tua, tanpa kenal jenis kelamin, ras atau bangsa, siapapun juga. Oleh sebab itu seorang pakar persusuan mengatakan bahwa kalau mau sehat, minumlah susu; dan kalau mau cantik mandilah susu.

sumber : http://resepfavoritbunda.wordpress.com

disapih

dR disapih…alhamdullilah, ternyata tidak sejelimet yang Bunbun pikirkan…karena ternyata dR tidak rewel sama sekali…hebatna, dia malah pengertian sekali…pada saat ingin nenen, dengan senyum – senyum dR akan bilang…’nenen bunda catit..ndak ucah nenen lagi…nenen susu botol aja..‘…wuah…Bunbun jadi terharu…

tapi kok, Bunbun jadi merasa ada yang hilang, ya ? biasana kan kalau mo bobo, dR nenen dulu sambil minta didekap erat – erat…sekarang, Bunbun ngedekapna dari belakang, deh…( habis sekarang dR senangna peluk guling, sih… )

sambil ndongeng, ya de…dongeng apa ya…? oh ya, tentang antariksa saja ya, dongeng kesukaana dede…